Jumat, 02 April 2021

Sosio Antropologi Kesehatan Dalam Pandangan Penulis

SOSIO ANTROPOLOGI KESEHATAN

by: Heri Sanjaya

 

1.      Hal yang bisa saya pahami terkait sosio antropologi kesehatan sangatlah banyak diantaranya, istilah “antropologi” berasal dari bahasa Yunanai asal kata “anthropos” berarti “manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”, dengan demikian secara harfiah “antropologi” berarti ilmu tentang manusia. Sedangkan antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau pemahaman tentang mahluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisiknya, masyarakat, dan kebudayaannya.

Cara dan gaya hidup manusia, adat istiadat, kebudayaan,kepercayaan bahkan seluruh peradaban manusia dan lingkungannya berpengaruh terhadap penyakit. Secara fisiologis dan biologis tubuh manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan yang selalu berubah, yang sering membawa serta penyakit baru yang belum dikenal atau perkembangan/perubahan penyakit yang sudah ada.

 

2.      Kajian sosio antropologi sangat dibutuhkan dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat karena Sosiologi kesehatan adalah studi tentang perawatan kesehatan sebagai suatu sistem yang telah terlembaga dalam masyarakat, kesehatan (health) dan kondisi rasa sakit (illness) hubungannya dengan faktor-faktor sosial. Sebagai suatu bidang yang spesifik sosiologi kesehatan diartikan pula sebagai bidang ilmu yang menempatkan permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio kultural dan perilaku. Konsep kesehatan masyarakat berkaitan dengan perubahan perilaku sehat akan lebih terbentuk dan bertahan lama bila dilandasi kesadaran sendiri (internalisasi) sehingga konsep upaya sehat dari, oleh dan untuk masyarakat sangat tepat diterapkan. Aspek sosial yang dapat mempengaruhi kesehatan masyaakat antara lain yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan sosial ekonomi.

 

3.      Ilmu sosio antropologi kesehatan sangatlah penting dan diperlukan dalam pemecahan masalah kesehatan masyarakat karena Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan. Antropologi kesehatan di pandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspekaspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri ditentukan oleh budaya: hal ini karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya secara wajar.

 

4.      Pendapat saya terkait dengan faktor budaya dan kepercayaan terhadap suatu penyakit di daerah saya sangat masih terjaga sampai sekarang karena budaya turun temurun yang telah diberikan kepada anak atau generasi selanjutnya dari keluarga mendiang yang mempelajari budaya dan adat kepercayaan. Sebagai contoh budaya dan kepercayaan masyarakat yang saat ini masih melekat adalah cacar. Cacar dengan media asap dupa dipercayai dan masih dilakukan dapat menyembuhkan penyakit cacar dengan asap pembakaran kemenyan yang diyakini dapat menciutkan tonjolan cacar di sekujur badan. Hal ini tentu saja menjadi hal yang telah diturunkan dari generasi awalnya, bahkan terbukti efektif untuk menciutkan cacar.

        Tetapi hal yang masih menjadi perdebatan dalam dunia kesehatan adalah efek samping melalui cara penyembuhan ini yang ternyata sebagian dari pasien yang telah diritualkan ternyata memburuk dan malah menjadi semakin banyak, untuk penjelasan medisnya saat ini belum ada. Selanjutnya, kepercayaan dan budaya penyakit accecuereng yang dimana penyakit ini konon katanya karena kurangnya iman dalam diri seseorang dank arena melupakan tuhannya dalam mengerjakan segala suatu hal dan juga kata petua adalah karena terjadi pergesekan makhluk gaib disuatu tempat yang belum pernah dijamah oleh manusia , gejalanya adalah dengan pusing mual, sakit perut, serta diikuti dengan diare. Penyakit ini biasanya hanya terjadi dalam sehari saja telah sembuh, dukun/sanro  yang menjadi media penyembuhan untuk pasien dengan cara mengiso’ yang sampai saat ini belum saya tu cara ritualnya, obat yang paling manjur adalah dengan media jahe yang dikunyah dan hasil seratnya digosokkan dibagian daerah yang dirasa telah dimasuki makhluk gaib.

 

Kesimpulan:

Hal ini telah terjadi sejak dahulu kala yang dimana telah diwariskan secara turun temurun. Hal hal yang sesuai dengan ilmu kesehatan tentu saja telah diteliti oleh tenaga kesehatan demi masyarakat yang sejahtera dan termjamin kesehatannya, tetapi sering kali masyarakat terlau menghubungkannya dengan hal hal yang tidak masuk akal dengan nalar seorang manusia. Saat ini jalan terbaik yang bisa kita nlakukan adalah mengambbil hal yang menurut kita sesuai dengan ajaran agama kita dan dirasionalkan dengan ilmu kesehatan sebagaimana mestinya. Karena kontak iman sangat diperlukan dalam hal menghadapi permaslahan seperti ini.